Pesan untuk Kin
Maman,
Jika adanya aku menjadi sebuah
pertimbangan atas dua pilihan bagimu, jangan jadikan pilihan itu menjadi sulit
karena adanya aku, Lalu kau tak memilih keduanya. itu sangat tidak keren
bagiku. Kau harus ingat, jika sebelum ada aku, sudah ada dia. Maka kembalilah
pada satu pilihan itu, aku yakin dia terbaik bagimu. Bukan aku orangnya jika
aku lalu membencimu. Aku tetaplah aku. Aku tak akan mengubah apa yang sudah ada
padaku. Sekalipun kita jauh. Aku tak akan menjadi hilang karena kemauanmu.
Semua yang tersimpan dihati akan aku titipkan pada-Nya. Kelak jika suatu saat
memang dirimu orangnya. Aku tak kemana, aku pasti mencarimu. Setelah
pengakuanmu tadi, malam ini biarlah jadi ‘perpisahan sementara’ yang indah.
Semoga setelahnya tak ada yang berbeda antara kita setelah kita tak
berkomunikasi mulai malam ini.
Ini tentang dulu. aku tak
berfikir akan punya rasa atau apalah terhadapmu. Lalu mengapa sekarang ada rasa
itu? Aku fikir ini adalah efek dari pertemuan. Pertemuan membuat segalanya jadi
mungkin. Ah, ini Cuma ‘ngigau’. Aku ingat, dahulu bahkan sampai sekarang sering
membayangkan, jika dirimu terlalu tinggi untuk aku gapai. Dan sepertinya memang
iya.
Jujur saja, sebenarnya rasa ini
terlalu riskan untuk aku punyai. Aku menyadari ada sebuah jarak tak kasat mata
yang membedakan kita. Dasar aku nya saja yang ceroboh membiarkannya terus ada.
Barangkali aku merasa nyaman denganmu. Memangnya aku nyaman denganmu?
Jawabannya iya. Mengapa?
Perihal tentang rasa nyaman.
Menurutku nyaman itu adalah ketika berbicara, orang tersebut tak canggung untuk
membicarakan tentang lupa mandi, tertawa terpingkal-pingkal sampai ‘buang
angin’, sendawa, dll. Nyaman itu 50% nya tidak jaim, 50% nya peduli. Aku merasa
sudah mendapatkan 25 % dari bagian pertama dan melakukan 25% bagian yang kedua.
Aih, sudahlah. biarlah jadi
catatan hidup saja. Besok, tanggal 8 Juli 2013, aku akan memulainya dari awal
seperti saat aku belum mengenalmu. Doakan berhasil ya. Amiin.
Selamat malam, selamat istirahat..
Komentar
Posting Komentar